Sejak Sekolah dasar sampai ke jenjang tertinggi pendidikan kita terpaku kepada nilai, bukanlah ilmu, ini merupakan salah satu akar Masalah dari jual beli ijazah, Untuk jenjang yang tertinggi pemerintah menetapkan standar tiap perguruan tinggi agar tiap jurusan memiliki akreditasi.
Dan perusahaan-perusahaan beranggapan kemampuan mahasiswa dari akreditasi dan nilai yang tertera. Jadi tak heran banyak mahasiswa yang tak hanya berpikir soal ilmu, namun juga nilai IPK dan akreditasi.
Saya akan memberikan beberapa contoh nyata yang terjadi di Kota jayapura
Contoh1 : Saat penerimaan PNS di kota jayapura, Pemerintah menetapkan Batas Untuk dari akreditasi B dan nilai IPK 2,75 bagi tiap peserta yang ingin mendaftar.
Contoh 2 : Saat penerimaan di perusahaan-perusahaan besar yang berada di provinsi papua. Selalu memiliki standar yang telah di tetapkan perusahaan mulai dari IPK sampai dengan Akreditasi.
Apakah ini fair untuk daerah yang hanya memiliki beberapa universitas swasta, dan hanya memiliki Satu universitas negeri itu pun hanya memprioritaskan putra-putri daerah. Konyol nya lagi pemerintah dan perusahaan menganggap akreditasi dan IPK sebagai patokan kemampuan mahasiswa.
Ini juga merupakan salah satu cikal bakal munculnya keinginan segelintir orang yang ingin memiliki ijazah cepat, memiliki akreditasi bagus, dan nilai IPK yang juga bagus.
Dan keinginan itu bersambut baik karena di negara ini untuk mendapatkan ijazah palsu sangat gampang ada beberapa universitas ternama yang di daerah jawa yang memang menjual ijazah di Kisaran 15 jutaan.
(Tak perlu disebutkan di sini nanti saya dituntut lagi)
Mahasiswa di kasih 2 pilihan:
Pertama: berkuliah kurang lebih 5 tahun, dengan total biaya lebih 15 juta, memiliki akreditasi yang tidak menentu, dan secara tidak langsung harus memiliki IPK lebih dari 2,75.
Kedua: Mengeluarkan Uang sebesar 15 jutaan. Bisa langsung wisuda, dengan akreditasi yang bagus, dan nilai yang bisa di atur.
Tentunya bagi setiap orang yang hanya ingin memiliki nilai yang tinggi dan ipk bagus akan memilih pilihan kedua karena instan dan hasilnya juga bagus.
Kalau memang pemerintah mau berbenah di bidang pendidikan, ayo lah datang ke daerah-daerah buat diskusi dengan mahasiswa dan akademisi. Agar terbuka lebar permasalahan apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.
Comments